gambar hanya ilustrasi
Gresik, Lenteranusantaranews.com
Pernyataan mengejutkan mengemuka dari lingkaran internal Pemerintahan Desa Wonorejo, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik. Suroto, Kepala Desa aktif, disebut-sebut menganggap kehadiran wartawan jauh lebih menakutkan dibanding makhluk halus seperti genderuwo atau pocong.
Informasi ini muncul dari sejumlah sumber terpercaya yang mengetahui langsung keseharian Suroto dalam menjalankan roda pemerintahan desa. Ketika menghadapi laporan proyek desa atau pengelolaan keuangan publik, Suroto kerap menunjukkan kegugupan luar biasa saat mengetahui ada wartawan yang sedang melakukan peliputan di wilayahnya.
“Pak Lurah itu kalau dengar kata wartawan langsung kelihatan panik. Apalagi kalau yang datang wartawan investigasi. Katanya, mendingan dikagetkan oleh pocong daripada diwawancara wartawan,” ungkap seorang aktivis yang enggan disebut namanya.
Situasi ini menjadi sorotan tersendiri, mengingat seorang kepala desa seharusnya terbuka dan siap memberikan keterangan kepada publik, terutama terkait program yang didanai oleh anggaran negara. Ketakutan terhadap wartawan menimbulkan pertanyaan publik soal transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa di Wonorejo.
Diketahui, sejumlah program pembangunan fisik dan sosial yang menggunakan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa (ADD) tengah dalam proses verifikasi dan dokumentasi oleh awak media lokal dan nasional. Namun hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Suroto belum memberikan keterangan resmi maupun tanggapan tertulis meski sudah dihubungi melalui berbagai kanal komunikasi.
Fenomena ketakutan berlebih terhadap wartawan ini menempatkan Suroto dalam sorotan publik, sekaligus memicu pertanyaan lebih jauh tentang apa yang sebenarnya tengah disembunyikan oleh Pemerintah Desa Wonorejo.
Media ini akan terus menelusuri fakta-fakta di balik ketertutupan Pemerintah Desa Wonorejo, serta menggali potensi penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pengelolaan keuangan desa.
(*).