• Redaksi
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • About
  • Contak
Lentera Nusantara News
  • Home
  • Berita Utama
  • Birokrasi
  • Investigasi
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Birokrasi
  • Investigasi
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Lentera Nusantara News
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Menunggal Bangkit: Tradisi, Pemuda, dan Ketahanan Desa

LenteraNews by LenteraNews
in Berita Utama
0
Menunggal Bangkit: Tradisi, Pemuda, dan Ketahanan Desa
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Gresik, lenteranusantaranews.com

Desa Menunggal, Kecamatan Kedamean, Gresik, menunjukkan ketahanan sosial yang solid di tengah dinamika perubahan desa. Tradisi tetap hidup, pertanian bertahan, dan peran pemuda terus menguat.

Sedekah bumi digelar rutin sebagai bentuk syukur dan pengikat sosial. Tumpengan, doa bersama, dan pertunjukan rakyat bukan sekadar simbol, melainkan ruang interaksi lintas generasi. Di balik keberlanjutan tradisi ini, Kepala Desa Setya Dwi Iryanto memainkan peran penting sebagai fasilitator nilai dan integrasi warga.

Pertanian masih menjadi tulang punggung ekonomi desa. Sistem budidaya tradisional tetap dijalankan tanpa dukungan mekanisasi besar, namun mampu menopang kebutuhan dasar warga. Distribusi input pertanian hingga perbaikan infrastruktur dikoordinasikan langsung oleh kepala desa.

Karang Taruna aktif menjalankan peran sosial. Meski dengan sarana terbatas, pemuda terlibat dalam kebersihan lingkungan, kegiatan desa, dan momen-momen penting masyarakat. Pemerintah desa membuka akses partisipasi tanpa hambatan birokrasi.

Secara geografis, Menunggal berada di jalur potensial Gresik–Mojokerto. Ini membuka peluang bagi tumbuhnya usaha kecil dan sektor perdagangan lokal. Beberapa warga mulai merintis usaha rumahan berbasis kebutuhan desa.

Desa Menunggal bukan sekadar bertahan. Ia bergerak dalam keteraturan sosial dan kepemimpinan yang berpihak. Setya Dwi Iryanto tak hanya hadir sebagai kepala desa, tapi juga penopang kesinambungan sosial, budaya, dan ekonomi lokal.

(*)

Previous Post

Terasa Kebal Hukum : Diduga Tak Berizin Tambang Pasir Silica di Desa Cokrowati, Tambakboyo Bebas Beraktifitas

Next Post

Carut Marut Proses Pembangunan Islamic Center, Publik Meminta APH Segera Turun Gunung

Next Post
Carut Marut Proses Pembangunan Islamic Center, Publik Meminta APH Segera Turun Gunung

Carut Marut Proses Pembangunan Islamic Center, Publik Meminta APH Segera Turun Gunung

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Prove your humanity: 8   +   7   =  

  • Redaksi
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • About
  • Contak

© 2025 lenteranusantaranews.com.

error: Content is protected !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Birokrasi
  • Investigasi
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan

© 2025 lenteranusantaranews.com.