• Redaksi
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • About
  • Contak
Lentera Nusantara News
  • Home
  • Berita Utama
  • Birokrasi
  • Investigasi
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Birokrasi
  • Investigasi
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Lentera Nusantara News
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Dugaan Penyimpangan Dana Bedah Rumah Rp14 Miliar di Desa Randuboto Mengemuka

LenteraNews by LenteraNews
in Berita Utama
0
Dugaan Penyimpangan Dana Bedah Rumah Rp14 Miliar di Desa Randuboto Mengemuka
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Gambar Ilustrasi

Gresik, Lenteranusantaranews.com

Dugaan penyimpangan dalam program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau yang dikenal dengan bedah rumah di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, terus menjadi sorotan. Program yang mengalirkan dana hingga miliaran rupiah tersebut diduga tidak berjalan sebagaimana mestinya, dengan indikasi mark-up material, kualitas bangunan rendah, hingga laporan fiktif.

Data menunjukkan, sejak tahun anggaran 2022 hingga 2024, Desa Randuboto menerima kucuran anggaran lebih dari Rp42,7 miliar dengan rincian: Rp7,7 miliar untuk 85 unit rumah (2022), Rp14 miliar untuk 161 unit rumah berikut fasilitas sanitasi serta IPAL komunal (2023), dan Rp21 miliar untuk 181 unit rumah (2024).

Namun, di lapangan ditemukan indikasi penyimpangan mulai dari penggelembungan harga material, kualitas bangunan yang rapuh, hingga dugaan adanya unit fiktif yang tetap dilaporkan selesai. Fasilitas sanitasi dan IPAL komunal yang seharusnya menjadi penunjang juga disebut tidak berfungsi optimal meski anggaran telah dicairkan penuh.

Terkait sorotan tajam atas program tersebut, Kepala Desa Randuboto, Andi Sulandra, memberikan tanggapan. Melalui pesan WhatsApp, ia menegaskan kesiapannya untuk memberikan penjelasan terbuka.

“Kalau bisa monggo bertemu langsung, biar jelas sejelasnya. Kami tidak ada yang kami tutupi. Masalah bedah rumah, kami sangat siap,” tulis Andi Sulandra.

Sementara, Suwartono, Camat Sidayu saat dikonfirmasi wartawan melalui WhatsApp pribadinya juga enggan membalas.

Meski demikian, indikasi kerugian negara dari penyimpangan program ini diperkirakan signifikan, mengingat besarnya anggaran yang dikelola. Aparat penegak hukum diharapkan segera melakukan penyelidikan mendalam, termasuk audit investigatif untuk membandingkan realisasi fisik di lapangan dengan laporan administrasi resmi.

(red)

Previous Post

Proyek Sanitasi Rp5,4 Miliar di Gresik: Desa-Desa Kebanjiran Dana, Celah Korupsi Mengintai

Next Post

Investigasi Tajam: Kabel Bawah Tanah Digali Diduga Ilegal, Aparat Diduga Tutup Mata

Next Post
Investigasi Tajam: Kabel Bawah Tanah Digali Diduga Ilegal, Aparat Diduga Tutup Mata

Investigasi Tajam: Kabel Bawah Tanah Digali Diduga Ilegal, Aparat Diduga Tutup Mata

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Prove your humanity: 7   +   3   =  

  • Redaksi
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • About
  • Contak

© 2025 lenteranusantaranews.com.

error: Content is protected !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Birokrasi
  • Investigasi
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan

© 2025 lenteranusantaranews.com.